PetaJurnalia.co.id < JAKARTA > Dewan Pimpinan Pusat Persatuan Persaudaraan Muslim Internasional (DPP PPMI) adakan rapat pembentukan kepanitiaan untuk acara Muktamar yang rencananya akan di adakan di Kota Makasar, Sulawesi Selatan pada bulan Oktober tanggal 20 tahun 2025 mendatang. Rapat pembentukan kepanitiaan-pun di hadiri oleh segenap para pengurus DPP PPMI. Pernyataan ini di keluarkan oleh Presiden PPMI Dr. Kiyai H.Hasan Basri Rahman di Hotel Cempaka Sari , Jl. Letjen Suprapto, Cempaka Baru, Kemayoran, Jakarta Pusat. Sabtu 2 September 2024.
Dalam wawancaranya di depan para pewarta, KH.Hasan Basri Rahman mengatakan, rencana deklarasi PPMI yang akan di laksanakan di Kota Makasar, Sulawesi Selatan bulan Oktober nanti rencananya yang akan ikut serta minimal 7 negara. Adapun negara yang akan di ikut sertakan adalah diantaranya: Eropa, Australia, Timor-Timor, Malaysia, Thailand. Adapun nanti pelaksanaan Muktamar bertempat di Pondok Pesantren, dimana nantinya para peserta muktamar dan para tamu undangan bisa melihat percontohan beberapa usaha-usaha, dan ada juga perguruan tinggi, apalagi daerah Sulawesi Selatan mempunyai history keagamaan yang cukup bagus.”kata Hasan Basri.
Adapun tujuan muktamar nanti agenda kita dalam organisasi internasional ini, yang mana kita bisa duduk bareng untuk menyatukan langkah-langkah sekalipun ada perbedaan tapi tetap ada nilai-,nilai kebersamaan.”jelas Hasan Basri.
Beberapa agenda pembahasan dalam muktamar nanti adalah, tentang Tauhid, Fiqih, masalah-masalah tentang persaudaraan Muslim, sekolah, internasional, ekonomi, bagaimana caranya kita mampu menciptakan suatu nilai kedamaian antara sesama umat Islam yang selalu di benturkan sesama umat Islam oleh pengaruh-pengaruh dari luar. “tutur Hasan Basri.
- Iklan Google -
DPP PPMI di muktamar nanti juga konsentrasi, koordinasi dengan saudara-saudara muslim yang ada di luar negeri untuk selalu bagaimana caranya membangun satu silaturahmi, karena Islam pada hakekatnya ajarannya adalah agama yang rahmatan lil’alamin, yaitu ajaran persaudaraan internasional sebagaimana Firman Allah, dalam surat Al-Baqarah ayat 13 yang harus selalu menjalin silaturahmi.
” Mudah-mudahan bisa bersinergi antara ekonomi dengan pengusaha, sosial, pendidikan, seperti yang tertulis di dalam Al-qur’an Surat Al-Hujarat, yang mana diantara membangun suatu persaudaraan tidak ada yang paling hebat, kecuali orang-orang yang bertaqwa, karena Islam dalam Pancasila adalah untuk menyatukan Islam dalam keduniaan.”tandas Hasan Basri.
Hasan Basri -pun menjelaskan tentang pemahaman-pemahaman liberal yang begitu kuat untuk menghambat sekuler bagi perempuan, apalagi komunisme sangat kuat dan sangat berbahaya bagi masyarakat. Inilah yang akan kita bahas dalam muktamar nanti, agar umat Islam jangan buta tentang agamanya sendiri, jangan hanya exis di dunia dan keduniaan itu sangat berbahaya kalau masalah keagamaannya sangat lemah.”tutupnya.
Ditempat yang sama, H.M. Said Muktar SH.MBA.MBL juga turut angkat bicara dan minta dukungan serta partisipasinya kepada rekan-rekan semuanya, semoga dalam muktamar yang akan di selenggarakan di Kota Makasar, Sulawesi Selatan bisa hadir bersama-sama dan melaksanakan muktamar untuk kesuksesan bersama dalam membangun persatuan sebagaimana kita harapkan bangsa Indonesia ini semakin baik dan maju untuk kedepannya. Mungkin kita akan memberikan satu konsep tentang masalah pembangunan ekonomi, sumber daya manusia, dan memperhatikan orang-orang yang dibawah standar ekonomi, kita akan memajukannya.
“Semoga dalam muktamar PPMI nanti kita bisa menyatukan, bukan hanya mempererat persaudaraan kita antara muslim yang satu dengan yang lainnya, akan tetapi kita bisa dan mampu untuk memajukan perekonomian kita kedepannya.”tutur Said Muktar.
Ketua Majelis Kebangsaan Rahmatan Lil’alamin (MAKRAM) Daerah Khusus Jakarta, Dr.Rahmatullah, S.IP.MM, berharap semoga muktamar PPMI nanti program-program yang sempat tertunda karena dengan adanya Pilpres bisa berjalan sebagaimana mestinya, dan kedepannya MAKRAM bisa melebarkan sayapnya untuk membentuk kepengurusan di beberapa Provinsi.”harap Rahmatullah.
(red/Maya)