PetaJurnalis – Jakarta | Anggota DPRD Provinsi DKI Jakarta Komisi E, Cornelis Hotman, mengadakan reses ke – 1 tepatnya di RT. 013 RW .03 Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (16/1/2024).
Cornelis Hotman dalam sambutannya mengatakan Reses ini untuk menampung aspirasi warga. Reses ini juga merupakan tugas anggota dewan di luar gedung parlemen yang bertujuan untuk mendengarkan keluhan dan aspirasi warga serta menindaklanjuti masalah-masalah yang ada.
Dalam resesnya, Hotman mengundang beberapa pihak, termasuk perwakilan lurah, Kepolisian, Dinas Kesehatan, Pemuda, dan Olahraga. Tujuan dari undangan ini adalah untuk mendapatkan pemahaman lebih mendalam tentang masalah-masalah yang ada di masing-masing seksi dan mencari solusi bersama-sama.
Salah satu laporan yang diterima dalam reses tersebut adalah terkait penyaluran Kartu Jakarta Pintar (KJP). Seorang ibu melaporkan bahwa anaknya tidak menerima KJP seperti biasanya. Melalui reses ini, Hotman bertugas untuk menanyakan masalah ini kepada Dinas Sosial dan mengklarifikasi apa yang terjadi.
- Iklan Google -
Desi, seorang warga Papanggo, mengungkapkan kekhawatirannya mengenai situasi keluarganya yang tidak dapat menebus ijazah pesantren. Desi merasa sangat membutuhkan bantuan dalam menyelesaikan masalah ini.
Menurut Desi, anggota keluarganya telah menyelesaikan pendidikan di sebuah pesantren, namun mereka tidak mampu membayar biaya ijazah yang diminta oleh pesantren tersebut. Sebagai akibatnya, pesantren tidak mengeluarkan ijazah bagi anggota keluarganya tersebut.
” Saya merasa prihatin karena tanpa adanya ijazah, keluarganya akan kesulitan dalam memperoleh pekerjaan yang membutuhkan ijazah sebagai syarat,” Ujarnya.
Menurut Cornelis, kebijakan pesantren menuntut para siswa untuk menyelesaikan pendidikan setara SMA jika ingin mendapatkan ijazah.
Namun, Cornelis menyarankan agar jika ingin memiliki ijazah setara SMA, para siswa bisa mengambil Paket C saja. Ini karena dengan mengambil Paket C, siswa hanya perlu menyelesaikan pendidikan hingga tingkat SMP.
Cornelis juga berharap agar anak-anak muda tidak hanya sehat, tetapi juga berdaya. Mengingat populasi anak muda di DKI Jakarta yang lebih banyak daripada penduduk tua,
Ia menganggap “penting bahwa mereka memiliki kesehatan yang baik dan keterampilan yang memadai untuk meningkatkan kualitas hidup mereka.” Pungkasnya.
Dengan reses ini, diharapkan aspirasi warga dapat ditampung dengan baik dan akan ditindaklanjuti oleh anggota DPRD DKI Jakarta.
(Wan).