Peta Jurnalis – Pesawaran, Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Pesawaran dalam beberapa hari terakhir menyebabkan gorong-gorong badan jalan yang menghubungkan tiga desa—Ceringin Asri, Sumber Jaya, dan Mulyosari—terputus total. Derasnya aliran air menghancurkan infrastruktur penting ini, membuat akses masyarakat lumpuh. Kamis 30 Januari 2025.
Kondisi ini membuat warga dan pemerintah desa setempat segera bergotong royong untuk melakukan perbaikan sementara. Dengan peralatan seadanya, mereka memasang potongan kayu dan papan di badan jalan agar tetap bisa dilewati, meskipun dalam kondisi yang sangat terbatas dan berisiko.
Anggota DPRD Pesawaran dari Fraksi PKB, M. Teguh Santoso, yang juga berdomisili di Desa Mulyosari, merespons cepat keluhan masyarakat. Setelah menerima laporan mengenai rusaknya gorong-gorong akibat terjangan banjir, ia langsung turun ke lokasi untuk meninjau kondisi di lapangan.
“Saya memahami kekhawatiran masyarakat. Gorong-gorong ini adalah akses vital bagi warga di tiga desa. Saya akan segera berkoordinasi dengan DPRD Komisi III untuk turun langsung meninjau lokasi ini bersama dinas terkait agar segera mendapatkan perhatian serius,” ujar M. Teguh Santoso, yang juga merupakan anggota Komisi II DPRD Pesawaran.
- Iklan Google -
Tidak hanya pemerintah desa dan DPRD, elemen masyarakat sipil juga turut memantau kondisi ini. Yudi dari LSM GIP ( Garuda Indonesia Perkasa ) ikut turun langsung ke lokasi setelah mendapatkan informasi dari warga bahwa gorong-gorong ini merupakan satu-satunya akses utama bagi ketiga desa tersebut.
“Kami berharap Dinas PUPR segera mengambil tindakan nyata. Jangan sampai masyarakat terus terisolasi akibat bencana ini. Jalan ini bukan sekadar infrastruktur, tapi urat nadi bagi ekonomi dan kehidupan warga,” ujar Yudi.
Rusaknya akses jalan ini bukan hanya sekadar kendala transportasi, tetapi juga berdampak pada aktivitas ekonomi, pendidikan, dan keseharian warga. Warga berharap Dinas PUPR Kabupaten Pesawaran segera menindaklanjuti perbaikan secara permanen agar kejadian serupa tidak terulang.
Situasi ini menjadi ujian bagi pemerintah daerah dalam merespons bencana alam dan memastikan infrastruktur publik tetap berfungsi bagi masyarakat. Warga kini menunggu langkah konkret dari pihak berwenang untuk mengembalikan akses vital ini. ( Carles)