PetaJurnalis – Jakarta | Doa Bersama dan Istighosah Pemilu Damai 2024 digelar di Masjid Babussalam, Kantor Walikota Administrasi Jakarta Utara, Jumat (2/2). Kegiatan dimaksudkan memohon perlindungan Allah SWT untuk senantiasa menjaga stabilitas keamanan selama rangkaian Pemilihan Umum (Pemilu) Tahun 2024, Rabu (14/2) mendatang.
Kegiatan ini diisi dengan doa bersama dan istighosah yang dipimpin Majelis Umum Indonesia (MUI), yang turut dihadiri Forum Komunikasi Pimpinan Kota (Forkopimko) yakni Walikota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Kapolres Metro Jakarta Utara, Komisaris Besar Polisi Gidion Arif Setyawan, dan Komandan Distrik Militer 0502 Jakarta Utara, Letnan Kolonel Kav. Tofan Tri Anggoro.
Tak hanya itu, Istighosah juga dihadiri jajaran Unit Kerja Perangkat Daerah (UKPD) Kota Administrasi Jakarta Utara, pegawai, Dewan Kota Jakarta Utara, Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jakarta Utara, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Jakarta Utara, para Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Politik, dan Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) Islam se-Jakarta Utara.
“Tentu saat ini eskalasi suhu politik semakin panas. Kami khawatir potensi konflik yang terjadi bukan lagi antar perorangan tapi bisa sampai antar kelompok dan tentunya kita berharap itu tidak terjadi. Untuk itu, kami berharap doa bersama dan istighosah ini dapat membawa Pemilu yang sejuk, aman dan damai di Indonesia, khususnya di Jakarta Utara,” kata Walikota Kota Administrasi Jakarta Utara, Ali Maulana Hakim, Jumat (2/2).
- Iklan Google -
Tak di satu tempat, 6 Kantor Kecamatan dan 31 Kelurahan juga turut bergabung melalui saluran zoom meeting secara dalam jaringan (daring). Setiap lokasi dihadiri pengurus Rukun Wilayah (RW) dan Rukun Tetangga (RT), Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK), Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu), Ulama, Tokoh Masyarakat (Tomas), Pimpinan Partai Politik Tingkat Kecamatan dan Kelurahan.
“Mari kita bersama-sama menjaga komitmen, menjaga stabilitas politik yang sejuk. Menciptakan suasana yang kondusif menjelang dan saat pemilu. Menyikapi dengan sabar dan Tabayyun, jangan mudah terpancing isu yang dapat memecah belah dan memperkeruh suasana. Mari membangun kedamaian semoga Allah SWT memberikan perlindungan, berkat dan rahmat, menjauhkan kita dari mara bahaya,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jakarta Utara, Ibnu Abidin menerangkan Doa Bersama dan Istighosah digelar dengan latar belakang meningkatnya eskalasi politik menjelang Pemilu 2024. Kunci kedamaian ini dengan bersama-sama menjaga Ukhuwah Al Islamiyah dan Ukhuwah Al Insaniah.
“Kita harus bisa saling menerima perbedaan. Saling menghormati. Intinya kita bersama-sama bertanggungjawab memelihara kenyamanan, keamanan, dan kondusifitas Jakarta Utara,” tutupnya.
(Kustiawan)