Jakarta 12 Februari 2024, petajurnalis.co.id – Menjelang Pemilihan Pilpres para pemuda dan mahasiswa yang menamakan dirinya sebagai forum masyarakat pemuda mahasiswa Indonesia timur cinta NKRI mengelar aksi demonstrasi di gedung DPR-MPR RI Senayan, aksi demo tersebut bertujuan untuk mendesak TNI-polri menangkap provokator yang meresahkan masyarakat dan ingin menurunkan Presiden Joko Widodo termasuk menggagalkan penyelenggaraan pemilu.
Pantauan awak
Media, sejak puk 13.00 Wib massa demonstran sudah berkumpul memadati ruas jalan Gatot Subroto kemudian berjalan long march sambil membentangkan spanduk aksi menuju pintu gerbang utama Gedung DPR-MPRI RI. Aksi demontrasi tersebut dipimpin langsung oleh Team Eksekusi Aksi seperti Salim Retob (Kortum/Pengarah), M. Ridwan Tatakora Kelian (Korlap/Penanggung Jawab Teknis), Mahmud Tamher
(Koordinator Orator), dan Faisal Ngabalin (Koordinator Massa).
“Mahmud Tamher menambah agar seluruh pihak menghormati Presiden Jokowi sebagai simbol negara dan pihaknya menegaskan akan mengawal dan mendukung kedudukan Jokowi sebagai Presiden dari pihak-pihak yang ingin menganggu jalannya pemerintahan terutama dari kelompok yang menamakan dirinya sebagai “Petisi 100”.
- Iklan Google -
“Saya tantang kepada saudara Faezal Assegaf yang mengkoordinir kelompok Petisi 100 jangan coba-coba merongrong jalannya pemerintahan dan wibawa Presiden dengan isu pemakzulan Presiden. Kita pastikan agenda nasional seperti Pemilu 2024 berjalan lancar dan damai sesuai konstitusi untuk melahirkan Pemimpin yang baru termasuk anggota legislatif dan kepala daerah” katanya.
Ini adalah gerakan sparatis yang ingin merusak jalannya pemilu, jujur kami sebagai masyarakat Indonesia timur merasa di perhatikan oleh presiden Joko Widodo, dan ini sudah jelas gerakan – gerakan Pemakzulan Jokowi di penghujung pemilu adalah gerakan makar, dan ini melanggar undang – undang , dan saya yakin TNI Polri dapat menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
“Oleh karena itu tidak boleh ada gerakan makar atau inkonstitusional karena itu jelas melanggar undang-undang maka itu kami minta TNI-Polri mengusut dan menindak tegas kelompok-kelompok yang akan berbuat makar itu. Gerakan makar itu jelas merupakan agenda politik sesat, ada kepentingan partai disitu termasuk merongrong wibawa pemerintah untuk menyelenggarakan Pemilu, imbuh Mahmud Taher kepada awak media.
( Triwahyudi )