KKN UMT usung tema Senandung Isyarat Hati memaknai arti Kemanusiaan dengan melibatkan penyandang Difabel. Acara tersebut digelar Sabtu (20/01/2024) di Atrium Mall Basura Jakarta Timur (Foto, Dok : Shansan)
JAKARTA, Petajurnalis.co.id – Universitas Mpu Tantular (UMT) Jakarta melalui para mahasiswanya dengan bangga menyelenggarakan acara “Senandung Isyarat Hati” bersama anak-anak difabel, sebagai bagian dari Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Atrium Mall Basura, Jakarta Timur, pada Sabtu (20/01).
Acara ini dihadiri oleh tamu kehormatan, antara lain Kepala LPPM UMT Dr. Hiras Pasaribu, SE.,M.Si., dan perwakilan dari Sentra Terpadu Pangudi Luhur Tony Effendy.
- Iklan Google -
Selain itu, para Dekan, Ketua Program Studi, Dosen, Staf UMT Jakarta, dan Kepala Sekolah dan beberapa murid juga turut hadir memeriahkan acara tersebut.
Agus Wanto, Koordinator Umum KKN Senandung Isyarat Hati, menyampaikan rasa terima kasih atas kerjasama dan bantuan dari semua pihak yang telah memungkinkan terselenggaranya acara ini.
Dia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Rektor UMT Jakarta, Prof. Dr. Ratlan Pardede atas dedikasi dan kontribusinya.
Tidak lupa, dia juga sangat mengapresiasi Serepina Tiur Maida S.Sos., M.Pd., M.I.Kom, selaku dosen pembimbing KKN, lantaran memberikan bimbingan, pengetahuan mendalam, dan dorongan yang tak terhingga dalam menjalankan program KKN tersebut.
Tema “Senandung Isyarat Hati” dipilih dengan alasan kemanusiaan. Acara ini dirancang untuk menumbuhkan rasa kepedulian terhadap sesama, membangun toleransi, dan mengedukasi seluruh peserta yang terlibat khususnya para anak difabel.
Kegiatan Senandung Isyarat Hati disusun dengan matang mulai dari persiapan, pemberkasan, hingga pelaksanaan. Berbagai kegiatan seperti Talk Show, Edukasi, Pentas, Hiburan, hingga Games and Giveaway disusun agar dapat mengedukasi dan menghibur hadirin.
Di talk show tersebut, beberapa narasumber yakni Dr. dr. Dicky Yulius, MARS, Weshley Hutagalung, S.Sos (Pengamat Olahraga & Konsultan Media), Sigit Nugroho, M.I.Kom. (ICON PR Indonesia) memaparkan topik menarik mengenai pemenuhan hak difabel, pengalaman hidup dan inspirasi dari para difabel.
Serepina yang tidak hanya menjadi dosen saja, dia juga ternyata pemerhati masyarakat ikut menjadi narasumber dalam talk show tersebut.
Lebih lanjut, Agus berharap bahwa Senandung Isyarat Hati akan menjadi kegiatan yang menginspirasi dan membangun rasa kemanusiaan bagi semua peserta.
Serepina mengatakan acara ini bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk berkontribusi dalam memberikan penyuluhan, motivasi, dan keterampilan kepada anak-anak difabel.
“Kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kepercayaan diri anak-anak difabel dan mengajarkan kepada mereka bahwa mereka memiliki potensi yang luar biasa,” kata Serepina.
“Dalam kegiatan ini, mahasiswa bekerja sama dengan anak-anak difabel melalui acara ini dengan memberikan motivasi kepada anak-anak difabel untuk percaya diri dan menunjukkan bahwa mereka memiliki kemampuan yang sama seperti kita,” lanjut Serepina.
Dalam mengedukasi mahasiswa, Ibu Serepina menyebut diperlukan kesabaran dalam memberikan penyuluhan kepada mahasiswa. Dia selalu memberikan semangat kepada mahasiswa untuk berbagi ilmu yang mereka dapatkan kepada masyarakat. Harapannya agar mahasiswa dapat mandiri, membangun tim, mengembangkan diri, dan berbagi kepada masyarakat.
“Kegiatan ini diharapkan memberikan manfaat yang besar bagi mahasiswa. Melalui kegiatan ini, mahasiswa dilatih untuk menjadi mandiri, membangun tim, mengembangkan diri, dan meningkatkan kemampuan public speaking. Selain itu, kegiatan ini juga memberikan manfaat bagi anak-anak difabel dengan memberikan motivasi, kreativitas, dan membantu mereka mengeksplorasi potensi mereka,” pungkas Serepina.(Shansan)