Jakarta, -perajurnalis.co.id
Tidak terasa aroma Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di berbagai daerah sudah mulai tercium, banyak tokoh politik yang ikut meramaikan perhelatan tersebut dari Daerah Khusus Jakarta ( DKJ) Pulau Jawa, Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua dan lainnya.
Mungkin masyarakat pada umumnya hanya melihat Kota- kota besar untuk mendapatkan Informasi dalam Pemilu serta hanya menyosor tokoh – tokoh Nasional maupun lokal tanpa memperhatikan di setiap wilayah, banyak tokoh muda serta pendatang baru yang tidak bisa di anggap remeh.
Orang-orang menyebut nya Kuda hitam. 13 Juni 2024.
Seperti di Sulawesi Tenggara begitu banyak tokoh lokal maupun Nasional yang bersaing dalam kontestan politik.
- Iklan Google -
Dalam Memperebutkan Kursi Gubernur dan Wakil Gubernur. ada Laode Ida , Lukman Abunawas, Andi Sumangerukka, Kery Kangoasa, Tina Nuralam, Hugua, Ruksamin bahkan Ridwan Bae namun ternyata bukan hanya mereka yang masuk Bursa Calon Gubernur Sulawesi Tenggara masih banyak tokoh Potensial pendatang baru yang menyatakan sikap serius untuk siap bertarung di Pilkada Sultra.
Seperti yang kita lihat hampir di sepanjang jalan kota maupun jalan poros setiap Kabupaten bertebaran Baliho serta Iklan calon Gubernur maupun walikota/ bupati.
Dan yang paling sering jadi pembicaraan orang banyak karena Spanduk serta baliho. Hampir merata di Bumi Anoa tersebut adalah Yusuf Tawulo.
Sangat menarik melihat fakta tentang Yusuf Tawulo hampir semua bidang ia jajaki. Seorang akademisi, Pengusaha, Pengacara bahkan pernah punya pengalaman di pemerintahan walaupun hanya sempat menjadi tenaga honorer.
Yang Kita ketahui bersama di Sulawesi tenggara masih identik dengan politik kesukuan atau di kenal sebagai orang Daratan dan Kepulauan karena itu, pasangan potensial dalam mengusung Calon Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi tenggara seyogyanya orang Daratan dan Kepulauan atau sebaliknya orang kepulauan dan daratan.
Di bedah menjadi bagian
Tokoh Daratan yang populer ( identik dengan Suku Tolaki, Suku Bugis /Makassar mayoritas di Kolaka sebagai penopang)
– Lukman Abunawas, Kery Kangoasa, Ruksamin, Tina Nuralam ,Andi Sumangerukka dan Ahmad Safei
Sedangkan di radar tokoh potensial pendatang baru yang paling populer ada nama Yusuf Tawulo.
Tokoh Kepulauan potensial ( Identik dengan Suku Muna dan Buton )
– Laode Ida , Hugua, Ridwan Bae dan, Brigjen TNI Purn Abdul Rahman Made.
Sedangkan Radar Tokoh pendatang baru ada nama Rajiun .
Artinya sangat kecil kemungkinannya orang Daratan berpasangan dengan daratan atau sebaliknya. Sepertinya hanya 3 pasang yang berpotensi maju di pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara.
“Saya yakin posisi koalisi yang pas Sipil dan Militer akan terulang di Pilkada Sultra tahun ini dan itu yang menyasar segmen politik di Bumi Anoa yang pro terhadap masyarakat kecil menengah dan disukai oleh Kaum milenial dan Generasi Z” jelas Dudi Anjung Satriadi ( Ketua Pemenangan Prabowo Gibran di Jakarta ).
Pria asal Kepulauan Muna ini juga menjabarkan sosok Dr. Yusuf Tawulo atau biasa yang di sapa bang YT adalah keterwakilan kaum milenial dan generasi Z .
Patut di ketahui jumlah usia produktif ( Generasi Z dan milenial) mendominasi DPT Pilgub di Sulawesi Tenggara.
“Masyarakat ( Khususnya Generasi Z dan Milenial) saat ini sudah di tahap sadar politik karena dunia Informasi berada dalam genggaman, jadi penggiringan opini publik terhadap popularitas tidak terlalu signifikan, yang menjadi dasar kepercayaan masyarakat adalah calon pemimpin yang belum terkontaminasi dengan masa lalu.
Singkatnya beberapa calon populer karena pernah atau sedang menjabat tidak menjadi Jaminan keberpihakan pemilih pemula. Namun lebih Identik dengan jejak rekam yang bagus dan dapat membuat perubahan dan kemajuan untuk Masa depan Khususnya untuk Generasi kedepan menuju Indonesia Emas.”tutup Dudi Anjung Satriadi Cucu dari Sidin Langkura.
(*/Maya)