Pesawaran, – PetaJurnalis Suasana khidmat dan penuh kebanggaan menyelimuti Festival Budaya Way Ratai yang digelar pada Sabtu (14/12/2024) di Desa Mulyo Sari, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran. Dalam momentum yang sarat makna ini, M. Teguh Santoso, anggota DPRD Kabupaten Pesawaran dari Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), menerima gelar adat Lampung yang disematkan oleh para tokoh adat setempat.
Acara sakral ini dihadiri oleh tokoh-tokoh penting, termasuk Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, S.T., M.Tr.I.P., perwakilan dari Suntan Agung Pusaka, para sebatin dan penyimbang adat, Kapolres Pesawaran, perwakilan Kodim 0421 Lampung Selatan, Camat Way Ratai beserta Sekcam, serta seluruh kepala desa se-kecamatan Way Ratai.
Dalam sambutannya, Bupati Dendi Ramadhona menyampaikan apresiasi yang mendalam atas inisiatif melestarikan budaya Lampung melalui festival ini. “Acara seperti ini sangat penting, tidak hanya untuk menjaga tradisi, tetapi juga untuk mendorong pertumbuhan ekonomi lokal melalui UMKM. Ini adalah wujud nyata bagaimana budaya dan ekonomi dapat berjalan beriringan,” ujar Dendi.
- Iklan Google -
Festival Budaya Way Ratai menampilkan beragam kegiatan yang memukau, termasuk pameran produk kerajinan khas masyarakat setempat seperti kain tenun, anyaman bambu, dan berbagai karya seni lainnya. Produk-produk ini tidak hanya menjadi daya tarik wisatawan, tetapi juga membuka peluang baru bagi pelaku UMKM lokal untuk memperluas pasar mereka.
Dalam pidatonya, M. Teguh Santoso mengungkapkan rasa syukur atas gelar adat yang diberikan kepadanya. “Ini adalah kehormatan besar sekaligus amanah untuk terus mendukung pelestarian budaya Lampung dan memajukan masyarakat,” ujarnya dengan penuh haru.
Melalui kegiatan ini, tercermin harapan besar untuk melestarikan adat istiadat Lampung dan sekaligus memberdayakan perekonomian lokal. Gelar adat yang diberikan kepada M. Teguh Santoso tidak hanya menjadi bentuk penghormatan, tetapi juga simbol persatuan dan kolaborasi untuk kemajuan bersama.
Festival ini bukan sekadar perayaan budaya, tetapi juga menjadi ajang mempererat hubungan masyarakat di Kabupaten Pesawaran, menunjukkan bahwa tradisi yang dijaga dengan baik dapat menjadi fondasi yang kokoh bagi pembangunan yang berkelanjutan.( Carles)