PetaJurnalis – Pesawaran (Lampung). Suasana penuh kekhidmatan menyelimuti Desa Kalirejo, Kecamatan Way Ratai, Kabupaten Pesawaran, pada Minggu (5/10/2025). Ribuan masyarakat dari empat desa serentak berkumpul dalam rangkaian Pengajian Akbar yang menjadi momentum berharga untuk mempererat ukhuwah dan memperkuat nilai keagamaan di tengah masyarakat.
Kegiatan akbar ini tidak hanya menghadirkan jamaah dari Desa Kalirejo, tetapi juga masyarakat dari Desa Ceringin, Sumber Jaya, dan Wates. Antusiasme tampak jelas, sejak pagi warga berdatangan memenuhi lokasi acara dengan wajah sumringah dan hati yang penuh harapan akan berkah dari pengajian bersama ini.
Hadir dalam acara tersebut para pemimpin desa setempat, di antaranya Kepala Desa Kalirejo Agus, Kepala Desa Ceringin Pradipto, Kepala Desa Sumber Jaya Hardidi, serta Kepala Desa Wates Andes. Kehadiran para kepala desa ini menjadi simbol kebersamaan dan sinergi dalam membangun spiritualitas serta persaudaraan antarwarga.
Tak hanya itu, suasana semakin hangat dengan hadirnya anggota DPRD Kabupaten Pesawaran, Komisi II dari Fraksi PKB, Muhammad Teguh Santoso, yang memberikan apresiasi atas terselenggaranya pengajian akbar lintas desa ini. Ia menilai kegiatan semacam ini mampu memperkuat pondasi moral masyarakat sekaligus menjaga tradisi keagamaan yang diwariskan para ulama.
Puncak acara diisi dengan tausiah penuh makna dari KH. Muhammad Nur Aziz, seorang ulama kharismatik yang memberikan siraman rohani. Dalam tausiah yang disampaikannya, KH. Nur Aziz mengajak seluruh jamaah untuk selalu memperkuat keimanan, mempererat tali silaturahmi, serta menjaga kebersamaan dalam bingkai persaudaraan. Ia juga menekankan pentingnya menghadirkan nilai agama dalam kehidupan sehari-hari agar tercipta masyarakat yang damai, sejahtera, dan diridhai Allah SWT.
“Pengajian akbar ini adalah momentum yang luar biasa. Tidak hanya sebagai wadah ibadah, tetapi juga sarana memperkuat persatuan antarwarga desa. Semoga kegiatan ini dapat menjadi agenda rutin dan terus berkembang di tahun-tahun mendatang,” ungkap salah satu tokoh masyarakat setempat dengan penuh harap.
Atmosfer kekhusyukan terasa hingga akhir acara. Jamaah terlihat khusyuk mendengarkan lantunan doa dan nasihat yang disampaikan. Kehangatan silaturahmi antarwarga pun semakin terjalin erat, mencerminkan bahwa pengajian bukan hanya sekadar kegiatan seremonial, melainkan juga ruang spiritual dan sosial yang menyatukan hati masyarakat.
Kegiatan pengajian akbar empat desa ini menjadi bukti nyata bahwa nilai kebersamaan dan keagamaan dapat berjalan seiring, menghadirkan harmoni bagi masyarakat Pesawaran. Di tengah arus modernisasi, kegiatan seperti ini menghadirkan kesejukan batin dan menghidupkan kembali semangat gotong royong serta kebersamaan dalam bingkai keimanan. ( Carles)